KEJUARAAN PARALAYANG BUPATI CUP 2018

KEJUARAAN PARALAYANG BUPATI CUP 2018



Pemerintah Kabupaten Batang menggelar Kejuaraan Paralayang Tingkat Nasional di Bukit Sikuping, Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang, Sabtu – Minggu (28 – 29 April 2018). Kejuaraan Paralayang Bupati Cup ini merupakan kejuaraan paralayang pertama yang diselenggarakan di Kabupaten Batang. Para Peserta berasal dari berbagai kota/kab yang ada di Jawa Tengah. Tujuan diadakan kegiatan ini yaitu untuk menarik wisatawan datang ke Kabupaten Batang sesuai dengan tagline Visit Batang Year 2022. Dalam kesempatan ini juga Bupati Batang, H.Wihaji turut serta mencoba Paralayang yang ada di Bukit Sikuping.


PELANTIKAN PENGURUS PMI

PELANTIKAN PENGURUS PMI



Batang, Palang Merah Indonesia 
– Masyarakat harus memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya Palang Merah Indonesia ( PMI ), Pasalanya PMI duduk netral membantu kemanusiaan siapa saja dan apa permasalahanya dan kejadian bencana PMI selalu cepat dan terdepan.
“Harus ada persepsi dan pemahaman yang sama tentang pentinya PMI, karena PMI selalu hadir membantu kemanusiaan kepada siapa saja, dan tercepat dalam membantu bencana, sehingga ketika ada bulan dana PMI bisa terkumpul dana untuk kemanusiaan yang selalu meningkat jumlahnya,” Kata Bupati Batang Wihaji saat kegiatan pelantikan pengurus PMI yang berlangsung di Pantai Kuripan Kecamatan Subah Batang Selasa ( 17/4/17).

Ia juga mengucapkan terimaksih kepada relawan dan pengurus PMI yang telah meluncurkan Kawasan konservasi dan wisata dan pelatihan penanggulangan bencana, kegiatan tersebut penting dan saling terkait dalam rangka melayanai masyarakat terhindar dari bencana serta dalam penangulangan bencana.
“Kegiatan konservasi jangan dijadikan seremonial atau simbolik saja, hilangkan tradisi simbolik tapi lebih pada merawat dan menjaga kelestarian alam, dan menjadikan sumber daya alam pantai sebagai tempat wisata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” Pinta Wihaji

Wakil Ketua PMI Pusat Bidang Penanganan Bencana Letjen Purn Sumarsono dalam sambutan pelantikanya mengatakan, menjadi relawan dan pengurus PMI harus bekerja dengan hati, karena sebagai modal kita untuk investasi di akherat.
“ Menjadi Pengurus dan Relawan PMI bekerja dengan hati, karena di PMI itu sama saja bekerja di ( Penanaman Modal Akherat (PMA) jadi langkah kegiatan kemanusiaan selalu dihitung di rumah abadi,” Kata Letjen Purn Sumarsono.

Program kawasan konservasi mangrove di laksanakan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan Amerikan Red cross lanjutnya, yang di mulai dari Aceh dan sampai dengan pesisir pantai Jawa Tengah.
“ Panjang pantai Batang 49 Km harus menjadi 49 Km kawasan mangrove, karena mempunyai nilai sangat banyak dan bermanfaat serta dapatmenyaring karbon, juga ada nilai – nilai mengurangi abrasi,” Pinta Letjen Purn 
Sumarsono MSudjak

Dalam kesempatan tersebut Bupati Batang 
Wihaji, SAg, MPd bersama Wakil Bupati Suyono Msi dan Wakil Ketua PMI Pusat Bidang Penanganan Bencana Letjen Purn Sumarsono dengan rombongan menanam mangrov dan bibit cemara di pesisir pantai kuripan Subah.
Adapaun tanaman yang sudah di tanaman dalam rangka menjaga kelestaraian alam untuk konservasi pantai sudah mencapai ribuan mangrove dan cemara lautnya, bahkan PMI Kabupaten Batang memiliki pusat Edukasi tanaman Mangrove yang berada di Pantai Sigandu Batang. 
FESTIVAL MINGGON JATINAN

FESTIVAL MINGGON JATINAN



Bentuk melestaraikan makanan tradisonal dan menghidupkan geliat usaha mikro kecil menengah (UMKM), Pemkab Batang menggelar Minggon Jatinan yang berlangsung di Hutan Kota Rajawali Batang, Minggu (22/4/18).
Antusias masyarakat untuk mengunjungi minggon jatinan sangat luar biasa, terlihat riuh ramai pengunjung Hutan Kota Rajawali yang tidak seperti biasanya.
Mereka berbondong – bondong melihat keunikan makanan tradisonal yang selama ini sudah mulai langka. Sehingga baru berapa jam di buka langsung ludes terjual.
“Kegaiatan minggon Jatinan sebagai upaya pemerintah daerah mengeliatkan usaha makanan tradisonal, yang selama ini sudah mulai punah,” kata Wihaji usai membuka Minggon Jatinan.

Ia juga berharap ada inovasi dan kreativitas penyajin makanan tradisonal harus terus ada tanpa harus meninggalakan kealamian, karena sekarang masyarakat sudah pengin kemblai ke alam atau back to nature.
Sehingga Minggon Jatinan menjadi daya tarik masyarakat Kabupaten Batang maupun luar daerah sebagai destinasi makanan khas tradisonal khas Batang.
Hal ini sebagai salah satu dukungan destinasi untuk program tahun kunjungan wisata 2022 sebagai surganya Asia.
“ Minggon Jatinan salah satu program untuk mendukung visit to Batang 2022 sebagai sorganya Asia untuk back to Natur atau kembalai kealam, yang berharap ada loncakan pengunjung ke Batang selain berwisata juga berinvestasi,” kata Wihaji.
Direktur Madrasah Bisnis Nur Rohman Asayid sebagai penyelanggara mengatakan, kegiatan Minggon Jatainan sebenarnya Minggon itu harinya minggu Jatinan itu letaknya di hutan Jati dengan ribuan pohonya, yang bekerjasama dengan PKK Kabupaten Batang dalam pembinaan UKM.
“Kami ingin menampilkan khasnya Batang dengan menggelar even yang kita namai Minggon Jatinan yang sajian minuman, makanan tradisonal, busana dan transaksinyapun menggunakan koin tradisonal atau kreweng seharga dua ribu,” kata Nur Rohman Asayid
Dalam penyajian olahan makanan kita back to natur atau kembali alam yang memiliki konten empat aspek yaitu edukasi kampung dolanan seperti Bakyak, enggarang, gangsing dan segal jenis mainan anak tradisonal, aspek hiburan rakyat dengan musik calung serta akan di undang komunitas musik.
“ Yang menaraik ada aspek kuliner yang khas yang ada 27 jenis makanan di lncak – lincak seperti pecel – pecelan, godog – godogan, minuman jamu, kopi, nasi liwet yang sangit, nasi jagung, srabi Kalibeluk yang di kemas secara tradisional,” katanya.
Disamping itu juga minggon jatinan sebagai destinasi wisata dengan halal tourism yang terintegrasi dengan relegi, karena ada mushola dan berbasisi syariah. Yang bertujuan untuk menjaga budaya ketimuran dengan menyajikan makanan yang halal dan thoyib.
“Ini baru kita launching yang setrusnya kita adakanrutin ditiap pekan atau minggu yang mulai buka Pukul 06.00 sampai dengan pukul 12.00. ini sudah pukul 9. Tapi sudah habis karena mungkin yang pertama sebagai pertanda baik,” kata Nur Rohman Asayid
"Namun demikian kita akan selalu mengevaluasi kegiatan tersebut setiap bulan, agar sekiranya ada makanan yang digandagan, karena kita memiliki misi untuk mengangkat UKM Batang untuk kita display tapai dengan kiteria berbasis alam," ujar Nu Rohman menambahkan
KABUPATEN BATANG PECAHKAN REKOR PEPES PINDANG TERBANYAK

KABUPATEN BATANG PECAHKAN REKOR PEPES PINDANG TERBANYAK



Masyarakat Nelayan Kabupaten Batang berhasil memecahkan rekor Musium Rekor Indonesia dengan sajian Pepes Ikan terbanyak sejumlah 17.650. Penyerahan piagam MURI tersebut di serahkan oleh Eksekutif Manajer MURI Sri Widayati kepada Bupati Batang Wihaji yang bertempat di Jalan Yosudarso Batang Minggu ( 22/4/18).
Sri Widayati Eksekutif Manajer MURI,mengatakan pemecahakan rekor muri di Kabupaten Batang bukan kali pertama ini saja, tapi MURI telah mencatat beberapa kali seperti emping terbesar 2003, makan Mie instan terbanyak, Posko Mudik terbanyak, senam PAUD massal terbanyak di 2012.
“Kegiatan rekor MURI sajian pepes ikan spektakuler dengan jumlah terbanyak yang memecahkan Muara Enim 14. 248 porsi, dan Batang mampu melebihi 10 % atau 16 ribu tapi dengan semangat ibu masyarakat nelayan Batang mampu menyajikan 17.650 dan sudah kami hitung dan catat dalam MURI,” kata Sri Widayati.
Dan pemecahan rekor tersebut juga masuk dalam rekor dunia dengan penyajian pepes ikan terbanyak yang dipersiapkan untuk dinikmati secara bersama agar masyarakat batang gemar menyajikan dan makan ikan.
“Untuk bisa tercatat di MURI ada empat kriteria utama yaitu Paling Pertama Unik dan Langka ( PPUL ) dan Pada hari minggu 22/4, resmi menumbangkan rekor sebelumnya yang di buat oleh Kabupaten Muara Enim Sumatra selatan 14.428 pepes Ikan Patin, Batang tercatat dalam Rekor Muri yang ke 8421 yang di anugrahkan piagam penghargaan kepada Kabupaten Batang,” paparnya
Bupati Batang Wihaji, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat nelayan Kabupaten Batang yang telah secara bersama swadaya untuk berjibaku memceahkan rekor MURI.
“Keberhasilan ini berkat kersama semua elemen masyarakat yang telah dua bulan berjibaku untuk terlibat dalam menciptakan rekor muri, dan ini sebagai pembuktian Batang memiliki kekayaan ikan dengan terbukti mendapatkan rekor dunia,” kata Wihaji.
Kegiatan ini juga sebagai semangat guyub rukun dalam meraih cita – cita lama pemerintah Kabupaten Batang, Dan Di Hari Jadi Kabupaten Batang ke 52 meraih rekor MURI untuk dipersembahkan untuk masyarakat Batang.
“Pepes Ikan menjadi ciri khas Batang dan sudah tercatat di rekor MURI Duni yang kita tunjukan Masyrakat Indeonesia, Karen Batang memiliki ikan yang luar biasa, sebagai khas oleh – oleh Batang,” kata Wihaji
Kegiatan ini juga untuk menunjukan kepada Pemerintah pusat bahwa nelayan Batang memiliki komitemen bersama dalam gerakan makan ikan, dan sekaligus untuk mengkampanyekan kepada masyarakat untuk gemar makan ikan
Dalam penyajianya pepes ikan pindang di sajikan di sepanjang Jalan Yos Sudarso sepanjang 100 meter yang di berikan secara gratis dan di makan bersama setelah penyerahan piagam pengahargaan MURI, karena penghitunganya sendiri telah di laksanakan Sabtu 21/4/18 kemarin.